Tuesday, 20 April 2021

Simpul dan Ikatan dalam Pramuka

SIMPUL DAN IKATAN DALAM PRAMUKA 




Pengertian Simpul dan Ikatan 

Simpul adalah rangkaian tali yang dibentuk untuk mengawali ikatan. Ikatan adalah rangkaian tali yang dilakukan untuk menyatukan tongkat.

Macam Simpul dan Kegunaannya

1.      Simpul ujung tali berguna agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas


 


 

2.      Simpul mati berguna untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

 


3.      Simpul anyam berguna untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering

 



 

4.      Simpul anyam berganda berguna untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

 

 



 

5.      Simpul erat berguna untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

 



 

6.      Simpul kembar berguna  untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

 



 

7.      Simpul kursi berguna  untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

 



 

8.      Simpul penarik berguna untuk menarik benda yang cukup besar

 


9. Simpul Laso berguna untuk menjerat/berburu hewan liar yang sedang berlari.



 

Macam Ikatan dan Kegunaannya

 

1.      Ikatan pangkal berguna untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.

 



2.      Ikatan tiang  berguna untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.



3.      Ikatan jangkar berguna  untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.




4.      Ikatan tambat berguna  untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.




5.      Ikatan tarik berguna untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.




6.      Ikatan turki berguna untuk mengikat sapu lidi setangan leher




7.      Ikatan Palang bergunauntuk mengikat dua buah tiang yang bertemu dalam bentuk palang.




8.     Ikatan Canggah berguna untuk menyambung dua tiang atau membuat canggah.



9.     Ikatan Silang berguna untuk menyambung dua tiang yang bersilang.



10.  Ikatan Kaki Tiga berguna untuk mengikat tiang sejumlah 3 buah,dimana tiang ini berfungsi sebagai pondasi sebuah bangunan yang akan di bangun diatasnya,seperti menara pandang,tiang bendera,gapura,dll.


 

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ( P3K)

 PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN ATAU P3K




Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
PPPK (First Aid) adalah upaya pertolongan dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik. Berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama melihat korban.

Keterampilan Pertolongan Pertama merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yangmemberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :
  • Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehormatan pramuka
  • kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain.
  • kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat
Tujuan P3k
  1. Mencegah kematian
  2. Mencegah cacat yang lebih berat
  3. Mencegah infeksi
  4. Mengurangi rasa sakit dan rasa takut
Prinsip P3K
  1. Bersikaplah tenang, jangan panik. Anda diharap menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
  2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”)
  3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya
  4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan
  5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
  6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
  7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
  8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
  9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan.

Pertolongan Pertama

1. Untuk pasien yang berhenti bernafas



Kalau seseorang tiba-tiba napasnya berhenti, apapun latar belakangnya, harus segera dilakukan nafas buatan. Cara yang paling praktis dan efisien untuk menyelamatkan nyawa orang tersebut adalah dengan jalan : meniupkan nafas ke paru-paru korban.

Langkah-langkah pertolongan dengan napas buatan dari mulut ke mulut/hidung sebagai berikut :
  1. Kepala korban diletakkan dengan posisi dagu mendongak ke atas
  2. Rahang ditarik sampai mulut terbuka
  3. Penolong membuka mulut lebar-lebar dan ditempelkan ke mulut korban rapat-rapat dan pencet hidung atau tutup hidung korban dengan pipi, atau dapat juga dengan jalan tutup mulut korban rapat-rapat selanjutnya penolong menempelkan mulutnya ke hidung korban dan meniupnya.
  4. Tiup ke mulut/hidung korban, kepada :
    • Orang dewasa secara teratur dan kuat ditiupkan 12 kali tiupan pada setiap menit.
    • Anak-anak ditiupkan 20 kali tiap menit.
2. bagi korban sengatan listrik




  1. Penolong hendaknya berdiri di atas karet, karton, papan, atau karpet yang dalam keadaan kering
  2. Gunakan tongkat kering/papan kering untuk menarik atau mendorong kawat beraliran listrik yang menempel pada tubuh korban
  3. Setelah kontak dengan aliran listrik tiada lagi, selanjutnya segera dilakukan nafas buatan sampai bantuan medis datang
3. bagi pasien yang menderita pendarahan parah



  1. Luka hendaknya ditutup kain kasa kompres yang steril, selanjutnya kain kasa kompres tersebut ditekan kuat-kuat dengan tangan sampai pendarahan berhenti.
    • Untuk menutup luka biasa juga menggunakan bahan yang bersih lainnya, misalnya kasa steril, saputangan bersih lainnya, handuk atau sobekan sprei yang semuanya sudah dicuci dan disetrika.
    • Kalau tidak tersedia peralatan yang steril, jangan ragu-ragu lagi menggunakan baju kotor atau tangan telanjang untuk menekan bagian yang luka agar darah tidak terus menerus mengucur karena kehilangan darah dari tubuh korban lebih berbahaya daripada resiko infeksi.
  2. Luka yang sudah berdarah tidak boleh dibersihkan karena pendarahan akan membersihkan luka itu sendiri, yang boleh dibersihkan adalah kulit di sekitar luka, dengan air sabun atau air ledeng biasa atau air yang sudah dimasak.
4. Pertolongan pertama mengurangi shok



  1. Setiap kecelakaan, kebakaran, keracunan yang parah, sering kali disertai dengan shok baik ringan atau parah, bahkan sampai fatal, karena shok merupakan reaksi tubuh yang ditandai oleh melambatnya atau terhentinya peredaran darah dan berakibat penurunan persediaan darah pada organ-organ penting.
  2. Tanda-tanda Shok
    • Denyut nadi cepat tapi lemah
    • Merasa lemas
    • Muka pucat
    • Kulit dingin, kerinagt dingin di kening dan telapak tangan, kadang-kadang pasien menggigil
    • Merasa haus
    • Merasa mual
    • Nafas tidak teratur
    • Tekanan darah sangat rendah
  3. Pertolongan Pertama Mengurangi Shok antara lain dilakukan dengan cara :
    • Menghentikan pendarahan
    • Meniadakan hambatan-hambatan pada saluran nafas
    • Memberi nafas buatan
    • Menyelimuti dan meletakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan
  4. Langkah – langkah Pelaksanaan Pertolongan Pertama Mengurangi Shok :
    • Pada semua kasus pendarahan serius, penderita selalu diancam shok, untuk itu diselimuti dan letakkan penderita pada posisi yang paling menyenangkan dan semua yang mengikat pada tubuh harus dilepaskan termasuk ikat pinggang.
    • Bila kaki tidak patah, tungkai dapat ditinggikan 30-45 cm di atas posisi kepala.
    • Selimuti pasien dan hindarkan dari lantai serta udara dingin
    • Usahakan pasien tidak melihat lukanya
    • Pasien/penderita yang sadar, tidak muntha dan tidak mengalami luka di perut, dapat diberi larutan shok yang terdiri dari :
      • 1 sendok teh garam dapur
      • ½ sendok teh tepung soda kue
      • 4-5 gelas air
      • dan bisa juga ditambah air kelapa/kopi kental/teh
    • perlakukan pasien dengan lemah lembut, sebab rasa nyeri akibat penanganan yang kasar bisa menjerumuskan korban pada shok yang lebih parah.
    • cepat-cepat panggil dokter
5. Patah Tulang



  1. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN ATAS
    Sebelum memasang bidai usahakan meluruskan tulang seanatomis mungkin
    • Pasang bidai luar dari tumit hingga pinggang
    • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
    • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
    • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
    • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali
    • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
    • Bagian yang patah ditinggikan
  1. FRAKTUR TULANG PAHA BAGIAN BAWAH
    • Pasang bidai luar dan dalam sepanjang tungkai
    • Pasang bidai dalam dari tumit hingga selangkangan
    • Ikat dengan pembalut dasi lipatan 2 kali diatas dan diawah bagian yang patah
    • Tulang betis diikat dengan pembalut dasi lipatan 1 kali
    • Kedua lutut diikat dengan pembalut dasi lipatan 2 ka
      li
    • Tumit diikat dengan pembalut dasi lipatan 3 kali
    • Bagian yang patah ditinggikan
  2. FRAKTUR TUNGKAI BAWAH
    • Pasang bidai yang sudah dibungkus selimut dari tumit sampai paha bagian bawah
    • Berikan bantalan dibawah lutut dan pergelangan kaki
  3. FRAKTUR TULANG LEHER
    • Sangat berbahaya karena didalamnya ada MS(Medula spinalis/ SSTB) dan pembuluh darah
    • Cegah terjadinya shock
    • Bersihkan jalan nafas
    • Pasang Colar spine (penyangga leher)
    • Angkat ke atas tandu (Stretcher)
    • Baringkan dengan dipasang ganjal sekeliling leher

6. LUKA GIGITAN ANJING GILA




Anjing gila bergerak tanpa tujuan dan tanpa arah sehingga sering menabrak dan menggigit sesuatu yang menghalanginya, tidak mengenal tuannya lagi, badan sedikit membungkuk dan ekor jatuh, lidah menjulur dan mengeluarkan lendir dan takut air. Penyakit gila anjing disebabkan virus Rabies, dan penularannya ke anjing atau mahkluk lain termasuk manusia adalah lewat ludah yang mengandung virus rabies masuk ke dalam darah lewat luka gigitan. Tindakan P3K:

  1. Bersihkan luka dengan air dan sabun dibawah keran yang mengalir deras. Virus akan larut pada sabun dan dibuang oleh air yang mengalir.
  2. Tutup luka dengan kain kasa steril dan balut
  3. Bawa segera ke rumah sakit
  4. Upayakan menangkap dan mengamati anjing tersebut selama 2 minggu

Monday, 19 April 2021

Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan dalam Pramuka Siaga

 

UPACARA PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN LATIHAN PRAMUKA SIAGA 






Pengertian Pramuka Siaga 
Pramuka siaga merupakan tingkatan paling awal dalam Gerakan Pramuka, dikatakan paling awal karena tergolongkan dalam rentang usia anakanak SD yaitu antara 7 - 10 tahun. 

Berikut ini adalah bentuk dan tata cara upacara tingkat pramuka siaga :

Bentuk Barisan
Sesuai dengan perkembangan kejiwaan pramuka siaga yang bisa dikatakan masih memusatkan pandangan kepada keluarga, maka dalam upacara menggunakan bentuk lingkaran. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor No. 178 Tahun 1979 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka. 



Tata Cara Upacara Pramuka Siaga 
Secara teknik pelaksanaan upacara siaga tidak menjabarkannya berdasarkan jenis dan tujuan upacara. Agar upacara berjalan lancar alangkah baiknya agar menyiapkan perlengkapan terlebih dahulu meliputi, standart bendera (tempat bendera), bendera merah putih, tongkat, naskah Pancasila, naskah Dwi Dharma. 

Upacara Pembukaan Latihan Rutin

1.    Pemeriksaan kebersihan dan kerapian anggota.

2.    Memilih Barung terbaik untuk memimpin Upacara.

3.    Barung Terbaik menyiapkan perlengkapan Upacara.

4.    Pemimpin Upacara memanggil anggota Perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera.

5.    a. Pembina Upacara (Pembina Siaga) dijemput oleh Pemimpin Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.

     b.  Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran Upacara.

6.    Pemimpin Upacara mengambil bendera untuk dikibarkan.

7.    Pada waktu bendera sampai di pintu Upacara semua anggota Perindukan memberi hormat hingga selesai.

8.    Pembina Upacara  (Pembina Siaga) membaca Pancasila ditirukan oleh semua anggota.

9.    Pemimpin Upacara membaca DWIDARMA diikuti oleh semua anggota Perindukan.

10. Pemimpin Upacara kembali ke Barungnya.

11. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengumumkan hal-hal yang perlu diketahui oleh anggota Perindukan.

12. Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan do’a yang diikuti oleh anggota Perindukan.

Upacara selesai Perindukan dapat dibubarkan.

 

 

* Sumber PP Upacara di dalam Gerakan Pramuka

   Nomor: 178 Tahun 1979, tanggal 27 Oktober 1979


Upacara Penutupan Latihan Rutin

1.    Barung Terbaik menyiapkan perlengkapan Upacara.

2.    Pemimpin Upacara memanggil anggota Perindukan, untuk membentuk lingkaran besar mengelilingi standar bendera.

3.    a. Pemimpin Upacara (Pembina Siaga) menjemput Pembina Upacara dan mengambil tempat di tengah lingkaran menghadap bendera dan pintu upacara.

     b.  Para Pembantu Pembina Siaga masuk lingkaran Upacara.

     c.  Pemimpin Upacara mengambil tempat di depan bendera menghadap Pembina Siaga

4.    a.  Pemimpin Upacara memberi hormat kepada Sang Merah Putih, kemudian membawanya keluar tempat Upacara (tidak balik kanan).

     b.  Pada waktu Sang Merah Putih dibawa keluar, semua anggota Perindukan memberi hormat sampai ke pintu Upacara.

     c.  Pemimpin Upacara menggulung dan meletakkan bendera di tempat yang ditentukan, kemudian kembali ke barungnya.

5.    Pengumuman dan Pesan Pembina Upacara (Pembina Siaga).

6.    Pembina Upacara (Pembina Siaga) mengucapkan do’a yang diikuti oleh anggota Perindukan.

7.    Barisan dibubarkan, anggota Perindukan minta diri kepada para pembina dengan bersalaman.

 



PBB dan LKBB dalam Pramuka

 PBB DAN LKBB DALAM PRAMUKA 



PERATURAN BARIS BARIS (PBB)





Pengertian Baris Berbaris

 Baris Berbaris adalah suatu wujud fisik yang diperlukan untuk menanamkan kebiasaan tata cara hidup suatu organisasi masyarakat yang diarahkan kepada terbentuknya perwatakan tertentu.

Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat.

 Tujuan PBB

Tujuan  Umum adalah suatu latihan awal membela negara dan dapat membedakan hak dan kewajiban.

Tujuan Khusus adalah menanamkan rasa disiplin, mempertebal rasa semangat kebersamaan.

Tujuan PBB yaitu : Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas, rasa persatuan, disiplin sehingga dengan demikian senantiasa dapat mengutamakan kepentingan tugas diatas kepentingan individu, dan secara tak langsung juga menanamkan rasa tanggung jawab.

Isyarat Dalam PBB

Aba-aba

Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

 Macam aba-aba

Ada tiga macam aba-aba yaitu :

1.Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan. Contoh:

  • Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
  • Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK

2.Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh:

  • Lencang kanan – GERAK(bukan lancang kanan)
  • Istirahat di tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)

3.Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk. aba-aba pelaksanaan yang biasa digunakan adalah:

GERAK adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.

a. Sikap sempurna, contoh:

  • Siap – GERAK.

b. Istirahat, contoh:

  • istirahat ditempat – GERAK

c. Lencang kanan/kiri (hanya dalam bentuk bersaf), Contoh:

  • jalan ditempat -GERAK
  • siap -GERAK
  • hadap kanan -GERAK
  • lencang kanan -GERAK

JALAN adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.Contoh:

  • haluan kanan/kiri – JALAN
  • dua langkah ke depan -JALAN
  • satu langkah ke belakang – JALAN

MULAI adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.Pelaksanaannya:

  • Jika bersaf, pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat ke depan, saf terdepan memalingkan mukanya ke kanan.
  • Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut di mulai dari penjuru menyebutkan nomor sambil memalingkan muka ke depan.
  • Pengucapan nomor secara tegas dan tepat.
  • Jika berbanjar, pada aba-aba peringatan semua anggota tetap dalam sikap sempurna.
  • Pada aba-aba pelaksanaan mulai dari penjuru kanan berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing

LATIHAN KETERAMPILAN BARIS BERBARIS(LKBB)







Pengertian LKBB

LKBB adalah suatu kegiatan yang di lakukan wajib bagi khususnya anggota Pramuka. Baris berbaris merupakan latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman : disiplin, rasa percaya diri ,rasa persatuan dan keindahan.

1.LKBB dapat berupa :

  • Isyarat oral.
  • Isyarat peluit.
  • Tanpa tongkat.
  • Menggunakan tongkat.

2.Aba – aba dalam berbaris ada tiga macam yaitu :

  • Aba – aba petunjuk.
  • Aba – aba peringatan.
  • Aba – aba pelaksanaan.

3.Berdiri dalam barisan untuk memudahkan ;

  • Pengawasan dan penertiban para anggota.
  • pembagian jatah secara merata.
  • Menghitung jumlah anggota.

Contoh aba aba – aba yang perlu diperhatikan dalam LKBB :

  • Berkumpul – luruskan.
  • Berhitung /Hitung
  • Setengah lengan lencang kanan.
  • Lencang kanan.
  • Hadap ; kanan ; kiri ; serong kanan – kiri dan balik kanan
  • Lencang Depan
  • Maju jalan – langkah biasa – langkah tegap
  • Hadap kiri
  • Hadap kana
  • Balik kanan

Pengertian , Sejarah dan Macam - Macam Sandi dalam Pramuka

PENGERTIAN, SEJARAH , SERTA MACAM - MACAM SANDI DALAM  PRAMUKA    Pengertian Sandi  Kata sandi berasal dari bahasa Sanskerta, yang artinya r...